“Hancur
Sudah Selama di Bandung”
Hari ini 24
Agustus 2014, saya kembali dihadapi dengan kekecewaan yang kesekian kalinya.
Sebelumnya yang saya ketahui bahwa Nia sudah tidak pernah lagi perhatian dengan
apapun yang saya lakukan, sungguh sakit bercampur kecewa. Orang yang kita
sayangi sudah tidak lagi peduli dengan apa yang saya lakukan, bahkan sejak saya
tau bahwa Nia tidak tau lagi jadwal Les B. Inggris saya, dan malam minggu
tepatnya 23 Agustus 2014 Nia sudah tidak peduli lagi, semua karena kesibukan Nia
di Bandung. Dan sekarang hari Minggu, 24 Agustus 2014 Nia tidak lagi memberi
kabar lewat Bbm, bahkan sudah jam 12 siang saya baru tau bahwa Nia sudah sibuk
di pasar. Memang sepertinya sudah tidak ada lagi waktu untuk saya, bahkan hanya
untuk memberi kabar pun tidak sempat.
Sudah
terlalu banyak masalah yang saya rasa, dan sebanyak itu pulalah saya hanya bisa
maklumi dan selalu memaafkan walaupun sebenarnya saya sangat berat memaafkan
karena tiap masalah yang timbul saya berharap Nia bisa berubah. Namun, Semua memang ada batas nya, rasa sabar pun ada
batas nya. Hingga saya berfikir agar Nia juga merasakan apa yang saya rasa
selama ini dengan balas dendam sesuai dengan yang Nia lakukan pada saya.
Alhasil, Nia tidak pernah mau menerima, karena saya yakin Nia tidak pernah siap
untuk merasakannya, dan ujung-ujungnya saya juga yang mengalah. Entahlah,. Apa
yang seharusnya saya lakukan agar Nia yang saya kenal bisa kembali seperti
semula.. Rasa sayang saya yang sudah begitu besar membuat saya tidak pernah
tega untuk menyakiti, tapi dengan rasa yang saya rasakan ini, apakah boleh saya
terus yang disakiti.? Entahlah, hingga saat ini saya hanya bisa geleng-geleng
kepala. Sungguh, saya tidak tega melihat setiap tetes air mata yang keluar dari
bola matanya. Sekarang saya mulai berfikir untuk menjauh, menjauh dari
kesibukan yang sedang Nia lakukan, agar Nia benar-benar puas dan tidak lagi
berfikir tentang saya. Sedih, memang sedih. Semua karena saya tidak sanggup
selalu mengalah. Karena saya juga ingin di sayang dan di perhatikan seperti
dulu.
Oleh sebab
itu, saya coba berikan ultimatum dengan membuang kartu “exis” dengan tujuan dia bakalan takut dan merasa bersalah atas
semua sikapnya. Namun semua sia-sia dan tidak membuat dia jera. Sekarang karena
kesibukannya membuat saya berfikir untuk “Delete
Kontak” Nia di Bbm. Karena sepertinya bbm memang sudah tidak ada gunanya
lagi. Kecewa, kecewa dan hanya kecewa yang saya rasakan tiap hari saat dia jauh
di Bandung. Nia tidak lagi mempedulikan hubungan yang sudah 2 tahun 4 bulan
ini. Hati ini sepertinya hancur, perhatian dan kasih sayang, yang saya rasakan
dulu kini semua hilang sudah sejak mulai dari dia berangkat ke Bandung. Setiap
harinya saya hanya di hadapkan oleh kekecewaan dengan sikap Nia. Hubungan yang
telah kami tata selama 2 tahun 4 bulan hancur.